Stuff: Wage
Apa itu programmer? Lupa kapan pertama kali kenal istilah ini, seingatku pertanyaan ini muncul pas SMA, dimana ada pelajaran TIK dengan materi Bahasa Pascal dan penasaran siapa yang memakai bahasa ini harian. Inilah kebingungan yang belum terjawab sampai sekarang, kesimpulan pertama adalah programmer bukan orang yang mengerti bahasa mesin. Istilah orang yang mengerti bahasa mesin adalah cracker alias red hat hacker. Programmer adalah orang yang memakai layout keyboard Workman-P sambil mengetik bahasa yang berbeda untuk mata pencaharian? Bukan juga, karena layout digunakan sesuai kebutuhan dan faktor lain seperti Repetitive Strain Injury (RSI). Programmer adalah yang duduk mengetik di depan konsol seharian. Akuntan juga bagitu, jadi bukan.
Aku sudah mencapai tiga kesimpulan dalam sepuluh tahun pencarian atas pertanyaan konyol masa remajaku. Dimana jawaban yang kutemukan tidak salah hanya tidak memuaskan. Mencari lebih jauh dan menjadi peniru alias impostor dengan dalih mencoba memahami bagaimana dunia bekerja. Alur kehidupan memberi ilham untuk mencoba sendiri bahasa-bahasa aneh itu. Pertama mencoba dengan yang paling mudah dulu, karena memang lebih sulit daripada belajar bahasa Perancis atau bahasa Inggris. Pertanyaan itu kembali aku jawab, programmer adalah orang yang mengetik interpreted language, bukan istilah untuk itu adalah scripter, pekerja desain grafis juga pakai Python dan Javascript di pekerjaan mereka. Kujawab lagi dengan, programmer adalah orang yang menggunakan compiled language, mungkin ini kesimpulan terakhir yang belum bisa kubantah. Lebih mungkin karena belum paham betul mengenai dunia static typing dan compiler.
Meskipun begitu, di luar sana bertebar banyak suara tentang pendapatan tahunan seorang programmer yang mewah. Sedangkan menurut kenyataan di lapangan memang gaji beberapa karyawan startup teknologi berada di atas rata-rata (baca: Upah Minimum Regional (UMR)). Kalau dibandingkan dengan karayawan bank yang mengisi waktu luang dengan kontribusi di proyek sumber terbuka bagaimana (baca: open source project.)? Lagipula karyawan perusahaan rintisan berbasis teknologi tidak hanya programmer saja. Terlalu banyak faktor yang memengaruhi. Jadi, secara mudah aku tinggalkan itu sebagai kemungkinan jawaban atas pertanyaanku.